9/28/2020

 Sejarah batik di Indonesia

Sejarah batik Indonesia terkait erat dengan perkembangan Kerajaan Majapahit dan penyebaran ajaran Islam di Pulau Jawa. Dalam beberapa catatan, pengembangan batik banyak dilakukan pada zaman Kesultanan Mataram, lalu berlanjut pada zaman Kasunanan Surakarta dan Kesultanan Yogyakarta.

Kesenianbatik di Indonesia telah dikenal sejak zaman Kerajaan Majapahit dan terus berkembang sampai kerajaan berikutnya beserta raja-rajanya. Kesenian batik secara umum meluas di Indonesia dan secara khusus di pulau Jawa setelah akhir abad ke-18 atau awal abad ke-19.

Teknik batik sendiri telah diketahui lebih dari 1.000 tahun, kemungkinan berasal dari Mesir kuno atau Sumeria. Teknik batik meluas di beberapa negara di Afrika Barat seperti Nigeria, Kamerun, dan Mali, serta di Asia, seperti India, Sri Lanka, Bangladesh, Iran, Thailand, Malaysia dan Indonesia.

Hingga awal abad ke-20, batik yang dihasilkan merupakan batik tulis. Batik cap baru dikenal setelah Perang Dunia I berakhir atau sekitar tahun 1920.

Kesenian batik adalah kesenian gambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluarga kerajaan di Indonesia zaman dahulu. Awalnya kegiatan membatik hanya terbatas dalam keraton saja dan batik dihasilkan untuk pakaian raja dan keluarga pemerintah dan para pembesar. Oleh karena banyak dari pembesar tinggal di luar keraton, maka kesenian batik ini dibawa oleh mereka keluar dari keraton dan dihasilkan pula di tempatnya masing-masing.

Lama kelamaan kesenian batik ini ditiru oleh rakyat jelata dan selanjutnya meluas sehingga menjadi pekerjaan kaum wanita rumah tangga untuk mengisi waktu luang mereka.

Bahan-bahan pewarna yang dipakai ketika membatik terdiri dari tumbuh-tumbuhan asli Indonesia yang dibuat sendiri antara lain dari: pohon mengkudu, soga, nila. Bahan sodanya dibuat dari soda abu, sedangkan garamnya dibuat dari tanah lumpur.

Jenis jenis batik di Indonesia

·       Batik Kalimantan

Batik Kalimantan adalah pakaian Batik khas yang berasal dari pulau kalimantan juga mempunyai batik yang di­hasilkan dari teknik rintang lilin (wax resist). Namun menyebut batik Kalimantan maka sering dikacaukan dengan kain tritik jum putan ataupun sasirangan, padahal secara teknis maupun tapak motif yang dihasilkan pun berbeda.




Motif batik Kalimantan antara lain, yaitu:

®    motif Bayam Raja

®    Naga Balimbur

®    Jajumputan

®    Turun Dayang

®    Daun Jaruju

®    Kambang Tanjung

®    Batang Garing

®    Burung Enggau

®    Mandau

®    Gumin Tambun

®    Kambang

®    Munduk

®    Dayak Latar Gringsing, dl


·       Batik Papua

Batik Papua adalah Pakaian khas dari wilayah Papua ini juga berkembang selain di wilayah Papua itu aendiri, pada awal­-nya batik Papua banyak dipengaruhi oleh gaya batik dari Pekalongan karena perhitungan bisnis lebih menguntungkan batik motif dari Papua diproduksi di Pekalongan, kemudian dikirim ke Papua dan diperdagangkan sebagai batik Papua. Batik Papua mulai berkembang sekitar tahun 1985, motif yang berkembang merupakan perpaduan dua budaya antara Papua dan Pekalongan. Pekalongan merupakan etnis Jawa sebagai penghasil batik dipadukan dengan etnis Papua yang kaya akan ragam hias yang dikembangkan sebagai motif batik. Batik Papua hasil perpaduan dua budaya ini juga dikenal dengan julukan lain, yaitu: Batik Port Numbay. Batik Papua mempunyai keunikan tersendiri dari aspek motifnya, karena dikembangkan dari kekayaan budaya dan keunikan alam Papua yang eksotik.




Motif Batik Papua yang sudah dikenal antara lain, yaitu:

v  Asmat

v  Cenderawasih

v  Sentani

v  Tifa

v  Tambal Ukir.

Adapun selain itu motif yang mengandung nilai-nilai solidaritas antara lain, diantaranya:

·       Tifa

Motif Tifa memiliki suatu Makna bahwa manusia hidup harus mempunyai kekuatan untuk menghalau musuh-musuhnya, atan dapat didapatkan dengan berkumpul atau bersatu

·       Batik Maluku

Batik Maluku adalah salahsatu dari jenis Pakaian khas dari wilayah Maluku yang merupakan daerah kepulauan penghasil rempah-rempah yang sangat mashur juga memiliki batik atau sering disebut dengan batik Maluku. Batik Maluku memiliki ciri khas sesuai dengan khasanah budaya dan kekayaan alam daerah itu sendiri.

Kekhasan batik Maluku yakni motif- motifnya terinspirasi dari hasil bumi berupa motif:

v  Pala

v  Cengkih

v  Peta Maluku

v  Flora Fauna Maluku

Selain itu ada juga motif:

Ø  Parang

Ø  Salawaku

Ø  Tifa Totobuang

 




·       Batik Nusa Tenggara

Batik Nusa Tenggara juga berkembang di Wilayah Nusa Tenggara, di Nusa Tenggara Barat (NTB) ada jenis batik Sasambo. Nama ini merupakan gabungan tiga suku yang mendiami NTB, yaitu Sasak (Lombok), Samawa (Sumbawa), dan Mbojo (Bima). Ketiga suku ini bersatu dalam membangun tradisi membatik di Nusa Tenggara Barat. Batik Sasambo dikerjakan dengan menggunakan teknik menempelkan potongan besi panas pada kain untuk melepas bahan lilin yang telah menempel pada kain terlebih dahulu. Motif batik Sasambo yang terkesan abstrak justru menarik, terlihat unik menciptakan estetikanya sendiri yang berbeda dengan batik pada umumnya. Selain batik dengan teknik tersebut di atas, di Nusa Tenggara Barat juga berkembang batik seperti pada umumnya yaitu dengan teknik pelekatan penorehan lilin menggunakan alat canting. Batik Uma Lengge merupakan kreasi batik khas Bima yang terinspirasi dari bangunan lumbung padi adat Bima. Motif Batik Uma Lengge terdiri dari motif pokok Uma Lengge, motif pengisi berupa untaian padi dan aktivitas/tari tradisional. Motif ini mempunyai makna dengan solidaritas masyarakat yang tinggi maka akan lebih mudah menggapai kehidupan yang baik yaitu mapan, makmur, mulia dan sejahtera sehingga bahagia lahir dan batin. Batik yang berkembang di Nusa Tenggara Timur (NTT), berpusat di Kupang.




·       Batik Sumatra

Batik Sumatera adalah batik yang berasal dari wilayah Pulau Sumatra secara umum telah berkembang sejak zaman kerajaan, di Aceh sekitar abad ke-13 dan di Minang abad ke-16. Dewasa ini batik di Sumatera berkembang di beberapa daerah antara lain, sehingga Memiliki banyak julukan lain sesuai tempat penyebaranya, beberapa diantaranya, yaitu:

·     batik Aceh

·     batik Minang

·     batik Palembang

·     batik Bengkulu Palembang

·     batik Lampung.

Batik-batik tersebut memiliki Motif batik Sumatera sangat beragam yang menggambarkan budaya dan alam setempat.




·       Batik Bali

Batik Bali merupakan hasil penyebaran Batik dari Pulau Jawa. Bali mempunyai potensi yang besar sebagai tempat bertumbuh dan berkembangnya batik, karena masyarakat Bali diketahui secara luas mempunyai kepandaian yang tinggi dalam olah seni. Batik di Bali dibuat untuk berbagai keperluan sandang termasuk dalam upacara adat ritual keagamaan, maupun untuk Kehidupan umum sehari-hari, serta juga memenuhi kebutuhan wisatawan sebagai cinderamata.

Motif batik Bali

Motif batik Bali sangat ditentukan berdasarkan suatu hal, selain karena mempunyai ragam hias tradisonal yang kaya, kreativitas senimannya kuat, juga industri pariwisata mampu menyerap dengan cepat hasil karya batik, sehingga dinamika kreativitas cukup cepat dan tinggi. Motif batik Bali terinspirasi dari lingkungan alam dan budaya bali serta pengaruh dari luar daerah, yang divisualisasikan sebagai motif naturalis, dekoratif, dan abstrak. Perpaduan antara motif Bali dengan Jawa, SumatraKalimantanSulawesiPapua, dan scbagainya, juga terjadi di Bali, karena banyak seniman pendatang yang berkarya di Bali. Adapun motif batik Bali yang mengandung makna nilai-nilai solidaritas antara lain motifnya, yaitu:

·       Sekar Jagad Bali

·       Teratai Banji

·       Poleng Biru.